comic populer apa yang kamu sukai saat ini?

Senin, 01 Oktober 2012

rancangan geoteknik



BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu bangunan. Karena pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh beban ( hidup dan mati ) yang berada di atasnya dan gaya – gaya dari luar. Apabila bangunan di dirikan diatas tanah maka tekanannya akan disebarkan kedalam tanah dengan pola penyebaran tertentu atau kira-kira dua kali lebar bangunan. Tanah yang menerima pemampatan (pengurangan volume) karena udara dan air yang ada dalam ruang pori terdesak keluar (consolidation), sehingga bangunan akan mengalami penurunan (settlement). Penurunan yang dimaksud adalah penurunan dimana tekanan pondasi belum melampaui daya dukung “ultimate”. Apabila daya dukung “ultimate” dilampaui, berarti perlawanan terhadap geseran tanah tidak mampu lagi menahan tekanan pondasi,sehingga dapat terjadi penurunan yang mendadak dengan disertai kerusakan tanah.
1.2         Maksud dan Tujuan
              Pondasi didesain agar memiliki kapasitas dukung dengan penurunan / settlement. Desain utamanya mempertimbangkan penurunan dan daya dukung tanah, dalam beberapa kasus semisal turap, defleksi / lendutan pondasi juga diikutkan dalam perteimbangan. Ketika berbicara penurunan, yang diperhitungkan biasanya penurunan total(keseluruhan bagian pondasi turun bersama-sama) dan penurunan diferensial(sebagian pondasi saja yang turun / miring). Ini dapat menimbulkan masalah bagi struktur yang didukungnya.
Daya dukung pondasi merupakan kombinasi dari kekuatan gesekan tanah terhadap pondasi( tergantung pada jenis tanah, massa jenisnya, nilai kohesi adhesinya, kedalamannya, dsb), kekuatan tanah dimana ujung pondasi itu berdiri, dan juga pada bahan pondasi itu sendiri. Dalamnya tanah serta perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya amatlah sulit dipastikan, oleh karena itu para ahli geoteknik membatasi beban yang bekerja hanya boleh, biasanya, sepertiga dari kekuatan desainnya.
              Oleh karena itu, elemen-elemen dalam membangun sebuah pondasi harus sangat diperhatikan dan diproporsikan dengan baik tehadap bidang, antara pondasi dengan tanah pada tingkat ketegangan yang aman maupun batas penurunan sampai jumlah yang dapat diterima. Akan tetapi, beberapa masalah adalah hasil langsung dari perancangan yang buruk karena kecerobohan atau kurangnya kemampuan perekayasaan.
     Dalam perencanaan ini gedung yang menjadi tinjauan adalah Gedung Kantor KESBANGPOL DAN LINMAS KABUPATEN ACEH BARAT Konstruksi bagian bangunan bawah tanah (substructure) yang direncanakan adalah pondasi tapak yang berbentuk bujur sangkar. Data yang dipergunakan dalam desain pondasi ini adalah data bor.
1.3         Ruang Lingkup Tugas yang Dikerjakan
              Dalam tugas perencanaan ini, perhitungan yang dilakukan terdiri dari beberapa perhitungan yaitu pembebanan konstruksi lantai satu dan dua, pembebanan konstruksi atap, perhitungan perencanaan pondasi, dan perhitungan penurunan (settlement).
1.4         Gambaran Umum Perencanaan Geoteknik
              Bangunan yang didirikan pada tanah akan mengalami penurunan (settlement) atau retakan jika lapisan tanah mengalami pembebanan. Bangunan yang didirikan pada tanah tersebut biasanya akan mengalami penurunan atau retakan yang berbeda. Hanya sedikit bangunan-bangunan yang ambruk karena penurunan berlebihan akan tetapi tidaklah jarang bahwa terjadi rontok sebagian atau kerusakan yang terlokasikan pada suatu bagian struktural. Kejadian-kejadian yang lebih umum ialah retak-retak yang buruk pada dinding dan lantai, lantai tidak rata (melendut atau miring), pintu dan jendela yang macet, dan sejenisnya. Untuk itulah perlunya mempelajari perencanaan ini agar mahasiswa seperti saya dapat mengetahui besarnya pembebanan yang ditanggung oleh suatu bangunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar